Senin, 04 Februari 2008

Mencari Pekerjaan

Pada suatu ketika,tampak seorang pemuda yang sedang melamar pekerjaan di sebuah perusahaan besar. Dia sudah berhasil lolos di tes-tes pendahuluan. Dan kini tiba saatnya dia harus menghadap kepada pimpinan untuk wawancara akhir.

Setelah melihat tes akhir dan dan penampilan si pemuda, sang pimpinan bertanya, "Anak muda,apa cita-cita mu?"

Cita-cita saya,suatu hari nanti bisa duduk dikursi Bapak,jawab si pemuda
Engkau tentu tahu,untuk bisa duduk di bangku ini,tentu tidah mudah. Perlu kerja keras dan waktu yang tidak sebentar. Betul bukan? Si pemuda menganggukan kepala tanda setuju.
"Apa pekerjaan orang tua mu?" Lanjut si pimpinan kepada pemuda.

Ayah saya telah meninggal saat saya masi kecil. Ibulah yang bekerja menghidupi kami dan menyekolahkan saya.

Apakah kamu tau tanggal lahir ibu mu? kembali pimpinan itu bertanya.

Dikeluarga kami tidak ada tradisi merayakan pesta ulang tahun sehingga saya juga tidak tahu kapan ibu saya berulang tahun.

Baiklah anak muda,Bapak belum memutuskan apakah kamu di terima atau tidak bekerja disini, Tetapi ada satu permintaan Bapak. Saat di rumah nanti lakukan sebuah pekerjaan kecil,yaitu cuci lah kaki Ibu mu dan besok datanglah kemari lagi.

Walaupun tidak mengerti maksud dan tujuan permintaan tersebut,demi permintaan yang tidak biasa dan karena sangat ingin di terima bekerja,dia lakukan juga perintah itu. Saat senja telah tiba, si pemuda membimbing ibunya duduk dan berkata, " Ibu nampak lelah,duduklah Bu. Saya akan cuci kaki Ibu, "

Sambil menatap takjub putra nya, si ibu menganggukan kepala " Anakku,rupanya engkau telah dewasa dan mulai mengerti "

Si pemuda pun mengambil air hangat. tak lama sepasang kaki ibunda nya yang tampak rapuh,berkeriput,dan terasa kasar di telapak tangannya itu mulai di rendam sambil di usap-usap dan di pijit perlahan. Demi melihat kondisi kaki ibu nya yang pecah-pecah karena banyak bekerja keras selama ini,tanpa terasa air mata si pemuda itu menetes perlahan.

" Ibu,terima kasih,Bu. Ibu telah bekerja berat selama ini untuk ananda. Berkat kaki inilah Ananda bisa menjadi seperti hari ini,ucapnya lirih,terbata-bata menahan nangis. Mereka pun saling berpelukan dengan penuh kasih dan kelegahan.

Tiba keesokan hari nya,sang pimpinan berkata, " Coba ceritakan,bagaimana perasaanmu saat kamu mencuci kaki Ibumu?

Saat mencuci kaki ibu,saya mengerti dan menyadari akan kasi Ibu yang rela berkorban semi anaknya. Melalui kaki Ibu yang semakin keriput dan tampak rapuh,saya tahu bahwa saya harus bekerja dengan sungguh-sungguh demi membaktikan diri kepada Ibu saya,ucapnya tulus tanpa kesan engada-ada.

Mendengar jawaban si pemuda,akhir nya si pimpinan menerima dia bekerja di perusahaan itu. Pimpinan itu yakin seseorang yang tahu bersyukur dan tahu membalas budi kebaikan orang tuanya,adalah orang yang mempunyai cinta kasih. Dan orang yang seperti itu pasti akan bekerja dengan serius,sepenuh hati,dan bertanggung jawab.

Pembaca yang berbahagia,seperti kata pepatah Surga di telapak kaki Ibu!! ungkapan ini sunggu mengandung makna yang sangat dalam,sebab kasih Ibu adalah kasih yang tiada tara dan tak terbalas dengan apa pun. Karena itu,saya yakin,jika kita mendapat restu,apalagi didukung oleh doa Ibu,tentu semua itu merupakan dukungan yang mengandung kekuatan luar biasa,yang memungkinkan apa pun yang kita lakukan akanmendatangkan hasil yang maksimal dan penuh makna.

Untuk itu,selagi orang tua masih hidup,sudah selayaknya kita memberikan perhatian,layanan,dan mencintai mereka dengan tulus hati. Bila mungkin ada kesalahan yang di lakukan oleh orang tua sehingga membuat hati terluka,tidak perlu di simpan di dalam hati. Apa lagi dengan membalas budi dan menyakiti hati mereka. Ingatlah,pengorbanan orang tua,apa lagi seorang ibu,tak akan bisa di nilai atau di hargai denagn materi apa pun bahkan sampai akhir hayat mereka. Dengan menyelami arti pengorbanan seorang Ibu,kita akan dapat menemukan kasih sayang sejati.

Nb : " Kasih sayang dan pengorbanan orang tua,tak kan bisa di nilai atau di hargai dengan apa pun. Dengan menyelami arti pengorbanan Ibu,kita akan menemukan dan memahami nilai kasih sayang sejati. "

Tidak ada komentar: